Digelar pada Sabtu lalu (18/5), webinar ini menggandeng pakar komunikasi politik Ipang Wahid yang juga menjadi ‘otak’ di balik kesuksesan
branding ‘Gemoy’ pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Selama 2,5 jam, Ipang Wahid berbagi pengalaman 30 tahun terjun di industri iklan, mulai dari keterlibatan pembuatan iklan
RCTI Oke versi nonton di tengah sawah dan stadion, hingga memproduksi langsung iklan sejumlah
brand.
Dalam perjalanan politiknya, pemilik nama Irfan Asy’ari Sudirman Wahid ini menceritakan awal mula pada 2004, saat ayahnya, Salahuddin Wahid menjadi calon wakil presiden bersama Wiranto.
Karier politiknya semakin moncer setelah bertanggung jawab dalam kemenangan Joko Widodo-Maruf Amin pada 2019, dan Prabowo-Gibran di 2024. Namun demikian, Ipang menolak disebut sebagai pakar komunikasi politik dan memilih menjadi
perception engineers (pakar persepsi).
"Karena dalam
perception engineering ada banyak hal yang dilakukan, mulai dari
rebranding, personal branding, digital growth hacking dan lainnya. Jadi
it’s not about political marketing, it’s perception engineering,” tutur Ipang Wahid dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/5).
Melalui konsep
perception engineering, Ipang juga menceritakan kisah suksesnya melakukan
rebranding Partai Golkar yang sukses menjadi partai nomor dua dalam Pemilu 2024 hingga diasosiasikan sebagai partai yang dekat dengan Presiden Jokowi.
Ipang Wahid menekankan, kunci utama keberhasilannya adalah kreativitas yang tidak terbatas. Ia mengajak semua peserta untuk jangan takut untuk terus bereksplorasi meskipun hasilnya masih belum sesuai.
“
Creativity has no cost. Jangan pernah berpikir yang sempit. Berpikirlah yang luas. Jangan pernah berpikir tidak kreatif," tutupnya.
BERITA TERKAIT: